asrinews.com, Bogor – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, memuji keberanian Penjabat Bupati Bogor, Asmawa Tosepu, dalam menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Wisata Puncak. Saat kunjungan ke komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Bogor di Cibinong, Bey menyatakan dukungannya terhadap upaya penertiban PKL yang dipimpin oleh Asmawa Tosepu.
“Jangan ragu untuk menegakkan aturan, kami selalu mendukung tindakan Pak Bupati dalam menegakkan aturan,” ujar Bey, seperti dilansir Antara.
Bey juga menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Bogor tidak ragu menindak objek wisata di Kawasan Puncak yang sedang dibangun oleh salah satu BUMD Provinsi Jawa Barat PT Jasa dan Kepariwisataan atau Jaswita, karena terindikasi melanggar aturan.
“Kemacetan di Puncak sudah berlangsung selama bertahun-tahun, dengan keberanian Pj Bupati kini mulai terurai. Soal bantuan penerangan jalan umum akan saya koordinasikan jajaran dinas terkait untuk menindaklanjuti,” ungkap Bey.
Meski Ditolak PKL, Penggusuran Kios di Puncak Tetap Dilakukan Pemkab Bogor
Penjabat Bupati Bogor, Asmawa Tosepu, menyatakan bahwa penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tetap dilakukan meski ada penolakan.
“Yang namanya penolakan itu biasa, ini sebenarnya bukan penggusuran tetapi penertiban, penataan kawasan Puncak Bogor,” ungkap Asmawa.
Ia memastikan perekonomian pedagang kaki lima atau PKL di Kawasan Wisata akan menjadi lebih baik setelah pindah ke Rest Area Gunung Mas.
Pemerintah Kabupaten Bogor telah menyediakan berbagai fasilitas untuk para pedagang, termasuk menggratiskan biaya retribusi selama enam bulan ke depan.
Pengelola Rest Area Gunung Mas PT Sayaga Wisata bahkan sedang mengintegrasikan pintu keluar masuk Agro Wisata Gunung Mas dengan rest area, agar para pedagang ramai dikunjungi wisatawan.
“Harapan kita perekonomian menjadi lebih baik, karena alur keluar masuk Gunung Mas itu akan melintasi ke sini (Rest Area Gunung Mas),” kata Asmawa.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bogor juga menggratiskan biaya parkir bagi kendaraan wisatawan yang keluar masuk Rest Area Gunung Mas.
Ia menilai sistem parkir berbayar yang diterapkan sejak Rest Area Gunung Mas beroperasi pada medio 2023 sebagai salah satu penyebab sepi pengunjung.