Ilustrasi foto: untuk artikel Rahasia Panjang Umur Lansia di Gili Iyang dan Dusun Miduana Terungkap

Rahasia Lansia Berumur Panjang di Gili Iyang dan Dusun Miduana Terungkap

Jakarta, asrinews.com – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengungkap peran penting aktivitas fisik dan nutrisi dalam mendukung panjang umur dan kesehatan lansia di Indonesia. Melalui kolaborasi dengan Economic Research Institute of ASEAN and East Asia (ERIA), penelitian bertajuk “Healthy Aging and Longevity (Halo) Project” mengamati dua lokasi, Gili Iyang di Sumenep dan Dusun Miduana, Cianjur. Kedua lokasi tersebut memiliki populasi lansia sehat yang panjang umur, mencapai usia 100 tahun.

Dr. Septelia Inawati Wanandi, Ketua Tim Peneliti Halo Project dan Guru Besar Biokimia serta Biologi Molekuler FKUI, menekankan, kedua lokasi tersebut menunjukkan kesamaan dalam pola gaya hidup, termasuk aktivitas fisik yang aktif sehari-hari. Lansia di kedua wilayah tersebut tetap berperan serta dalam kegiatan sehari-hari, menjaga kemandirian, meski mengalami tantangan kesehatan tertentu.

Baca juga:  Riset BRIN: 13,9 Persen Remaja Indonesia Gunakan Aplikasi Kencan untuk Mencari Partner Ngeseks

Selain itu, aspek nutrisi juga menjadi faktor krusial. Para lansia di Gili Iyang, misalnya, mengonsumsi makanan sehat seperti nasi jagung, ikan laut, dan daun kelor, yang merupakan sumber nutrisi alami dari lingkungan sekitar mereka.

Menurut Prof. Wanandi, pola makan yang seimbang dan alami ini memberikan dukungan vital bagi kesehatan mereka dalam proses penuaan.

“Dalam penelitian ini, kami menemukan bahwa kombinasi aktivitas fisik yang teratur dan nutrisi yang baik berkontribusi besar terhadap kualitas hidup lansia di Indonesia,” ungkap Prof. Wanandi dalam presentasinya di Jakarta, dilansir Antara.

Lebih lanjut, Prof. Ari Fahrial Syam, Dekan FKUI, menambahkan bahwa temuan ini tidak hanya relevan untuk wilayah studi saat ini, tetapi juga memiliki implikasi penting untuk pengembangan kebijakan kesehatan dan pendidikan yang berfokus pada promosi gaya hidup sehat di kalangan lansia di seluruh Indonesia.

Baca juga:  Kenali Tanda-tanda Kentut Tidak Normal: Salah Satunya Lebih 25 Kali Sehari

“Studi ini menjadi langkah awal dalam memahami bagaimana faktor-faktor seperti aktivitas fisik dan nutrisi dapat membantu mempertahankan kesehatan dan produktivitas lansia,” tambah Prof. Syam.

Dengan demikian, penelitian ini bukan hanya memberikan wawasan baru terhadap pentingnya gaya hidup sehat dalam memperpanjang umur, tetapi juga menggarisbawahi perlunya pendekatan holistik dalam merawat populasi lanjut usia di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *