asrinews.com, Jakarta – Ceramah Habib Rizieq Shihab (HRS) yang membahas kekurangan dokter di Indonesia kembali relevan di tengah dicopotnya Dekan FK Unair, Dr. Budi Santoso karena menolak dokter asing. Dalam ceramahnya, HRS menyampaikan berbagai kritik terkait pendidikan kedokteran yang mahal dan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
“Kementerian Kesehatan mengatakan kita perlu dokter-dokter naturalisasi,” kata HRS. Ia mempertanyakan kebijakan tersebut dengan analogi yang menarik, “Lu kira main bola? Naturalisasi pemain asing disuruh jadi pemain kita?”
HRS mengkritik mahalnya biaya pendidikan kedokteran yang menurutnya menjadi penyebab utama kekurangan dokter di Indonesia. “Karena fakultas kedokteran mahal, ratusan juta, betul? Nggak punya duit 200 juta, jangan mimpi sekolah di fakultas kedokteran,” ujarnya.
Ceramah HRS ini kembali relevan di tengah polemik pencopotan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Dr. Budi Santoso, yang menolak usulan impor dokter dari luar negeri. Keputusan pencopotan ini menimbulkan kontroversi dan perdebatan di kalangan akademisi dan tenaga medis di Indonesia.
Seperti diketahui, wacana impor dokter asing itu berasal dari Menkes Budi Gunadi Sadikin. Ia menyebut pemerintah berencana mendatangkan dokter asing ke Indonesia untuk menangani penyakit bayi dengan kelainan jantung bawaan.
Dilansir dari CNNIndonesia, Menkes mengatakan Indonesia masih kekurangan dokter yang mampu menangani bayi dengan kelainan jantung bawaan. Ia menyebut ada sekitar 12 ribu bayi di Indonesia memiliki kelainan jantung bawaan.
Sementara jumlah dokter yang mampu menangani atau mengoperasi pasien bayi tersebut hanya sekitar 6 ribu, sehingga 6 ribu bayi lainnya berpotensi meninggal dunia karena tidak tertangani dengan baik.
“Kedatangan dokter asing itu itu sebenarnya untuk menyelamatkan 6 ribu nyawa ini,” ujar Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/7).