Kemenko Polhukam Respons Permintaan Penghentian Eksploitasi Perempuan Baduy di Medsos

asrinews.com, Badung – Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) merespons permintaan budayawan Banten agar influencer menghentikan pembuatan konten yang mengeksploitasi kecantikan perempuan adat Baduy. Staf Ahli Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam Irjen Andry Wibowo mengajak semua pihak untuk menjaga ekosistem asli dari keberagaman Indonesia.

“Indonesia ada karena kebhinekaan, makanya ekosistem asli yang tumbuh di Indonesia harus kita jaga,” ujar Andry seusai menghadiri acara Rembuk Gerakan Indonesia Tertib di Kuta, Badung, Rabu (3/7/2024).

Baca juga:  BPIP Minta Tambahan Anggaran 100 Miliar, 45 Miliar Untuk 'Influencer'

Andry menyatakan dukungannya terhadap respons budayawan tersebut, karena perempuan Baduy merupakan bagian dari hak adat, kedaerahan, dan keaslian budaya yang melahirkan keberagaman di Indonesia. Ia berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten memperhatikan masalah ini dan mencari solusi yang tepat dengan konsep kebhinekaan.

Sebelumnya, budayawan Banten, Uday Suhada, menyoroti maraknya influencer yang membuat konten tentang kecantikan perempuan adat Baduy. Uday meminta para influencer untuk berhenti membuat konten yang mengeksploitasi perempuan Baduy.

“Saya sangat prihatin dan marah atas kelakuan sejumlah content creator atau influencer yang semakin mengeksploitasi perempuan muda Baduy,” kata Uday, Selasa (2/7/2024).

Baca juga:  Konten yang Eksploitasi Kecantikan Perempuan Badui Diminta Dihapus

Menurut Uday, masih banyak hal lain yang bisa diulas oleh konten kreator di kawasan Baduy, seperti kebudayaan, adat istiadat, maupun kesenian. Dengan begitu, perempuan Baduy tidak lagi menjadi objek konten.

“Jangan jadikan mereka sebagai objek. Jadikan mereka subjek, teladan, tuntunan, bukan tontonan,” jelasnya.

Lembaga Adat Baduy juga marah atas konten eksploitatif tersebut. Mereka bahkan mengadakan rapat pada 29 Juni 2024 untuk merespons fenomena ini. Para tokoh adat Baduy Dalam dan Baduy Luar, sebagai pendamping komunitas adat Baduy, mengultimatum content creator untuk berhenti membuat konten yang mengeksploitasi kecantikan perempuan Baduy dan men-take down konten yang sudah tayang.

Baca juga:  Budayawan Kecam Konten Kreator yang Eksploitasi Kecantikan Perempuan Badui

“Atas dasar hasil musyawarah, kami mengultimatum para content creator untuk setop membuat konten yang mengeksploitasi kecantikan perempuan Baduy dan men-take down konten yang sudah ditayangkan,” tegas Uday.

[Referensi: detikbali, 3 Juli 2024]