Tangerang Selatan, asrinews.com – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus meningkatkan upaya penanganan dan pencegahan HIV/AIDS melalui berbagai langkah strategis, termasuk penguatan fasilitas kesehatan dan kampanye edukasi masyarakat.
“Di Tangsel, tercatat ada 1.917 penyintas HIV/AIDS dari 2010 hingga Oktober 2024. Mayoritas penyintas berada di usia produktif 25-49 tahun, sementara anak-anak yang terdampak berjumlah 33 orang,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Alin Hendalin Mahdaniar, usai acara kampanye HIV/AIDS di Ruang Blandongan, Puspemkot Tangsel.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar kasus terjadi akibat hubungan seksual yang tidak sehat, sementara kasus akibat penggunaan jarum suntik bersama lebih sedikit.
Untuk mendukung penanganan HIV/AIDS, Pemkot Tangsel telah menyediakan layanan tes dan konsultasi sukarela (VCT) di 35 puskesmas.
“Tahun depan, kami targetkan seluruh 50 puskesmas di Tangsel dapat memberikan layanan pengobatan HIV/AIDS,” ungkap Alin.
Semua layanan screening dan pengobatan ini diberikan secara gratis, didukung oleh program pemerintah pusat. Screening dini bertujuan mendeteksi dan mengobati penyintas lebih cepat untuk mencegah kematian akibat HIV/AIDS.
Alin juga menjelaskan bahwa strategi nasional untuk mengakhiri HIV/AIDS pada 2030 mengikuti pendekatan Fast Track Triple 95.
“Targetnya, 95 persen penyintas HIV harus tahu statusnya, 95 persen dari mereka harus mendapatkan pengobatan, dan 95 persen yang mendapatkan pengobatan harus memiliki virus tersupresi,” jelasnya. Virus yang tersupresi akan menurunkan risiko penularan, termasuk kepada pasangan atau bayi saat hamil.
Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mencapai target nasional tersebut. “Kami optimis bahwa dalam 5 tahun ke depan, semua penyintas di Tangsel mendapatkan pengobatan, dan tidak ada lagi penularan baru,” katanya.
Benyamin juga menyampaikan pentingnya dukungan bagi anak-anak yang terdampak agar tetap optimis menjalani kehidupan.
“Mereka harus terus sekolah dan beraktivitas seperti biasa. Kampanye ini bertujuan memberikan semangat sekaligus edukasi bagi masyarakat,”, tambahnya.
Dengan kolaborasi berbagai pihak dan dukungan penuh pemerintah pusat, Tangerang Selatan optimis menjadi kota yang bebas HIV/AIDS pada 2030.