Tangsel, asrinews.com – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengintensifkan upaya penanganan dan pencegahan HIV/AIDS. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Tangsel, hingga Oktober 2024, tercatat 1.917 penyintas HIV/AIDS di wilayah tersebut.
Mayoritas penyintas berada pada rentang usia produktif, yakni 25 hingga 49 tahun, yang mencerminkan tingginya potensi penularan pada kelompok usia tersebut. Selain itu, data juga menunjukkan bahwa 33 anak-anak di Tangsel terinfeksi HIV/AIDS, menambah tantangan bagi pemerintah daerah dalam mengatasi penyebaran penyakit ini.
Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Alin Hendalin Mahdaniar, menjelaskan bahwa sebagian besar kasus HIV/AIDS disebabkan oleh hubungan seksual yang tidak aman. Sementara itu, kasus yang disebabkan oleh penggunaan jarum suntik bersama relatif lebih rendah.
Dalam rangka mendukung penanganan HIV/AIDS, Pemkot Tangsel telah menyediakan layanan tes dan konsultasi sukarela (VCT) di 35 puskesmas.
Alin menyatakan, tahun depan seluruh 50 puskesmas di Tangsel diharapkan dapat menyediakan layanan pengobatan HIV/AIDS. Semua layanan ini diberikan secara gratis dan didukung oleh program pemerintah pusat, dengan tujuan untuk mendeteksi dan mengobati penyintas lebih cepat, sehingga dapat mencegah kematian akibat HIV/AIDS.
Pemkot Tangsel berkomitmen untuk mengurangi jumlah penyintas HIV/AIDS dan meningkatkan kualitas hidup mereka dengan menyediakan akses pengobatan yang lebih luas dan edukasi yang lebih intensif kepada masyarakat..