asrinews.com – Baru-baru ini, dunia sosial media dihebohkan dengan aplikasi milik pemerintah daerah yang menggunakan akronim yang mengundang perhatian terhadap isu seksualitas. Salah satunya adalah SiPEPEK dari Pemerintah Kabupaten Cirebon, yang menjadi sorotan utama bersama beberapa aplikasi lain yang memiliki nama nyeleneh.
SiPEPEK sendiri merupakan singkatan dari Administrasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial, aplikasi yang dirancang oleh Dinas Sosial Kabupaten Cirebon untuk memudahkan warga dalam mengurus administrasi bantuan sosial.
Menurut Dra. Indra Fitriani MM, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, penggunaan kata “pepek” dipilih sebagai bentuk penghormatan terhadap bahasa daerah setempat, di mana dalam bahasa Cirebon kata tersebut berarti lengkap atau menyeluruh.
Meskipun demikian, banyak pihak menganggap penggunaan kata “pepek” tidak tepat untuk digunakan sebagai nama aplikasi program pemerintah, mengingat konotasi negatifnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang merujuk pada kemaluan perempuan.
Fitriani memahami bahwa arti kata tersebut dapat berbeda di daerah lain, namun pihaknya tetap memilih nama tersebut dengan niat baik dan maksud positif untuk masyarakat Cirebon.
Selain SiPEPEK, aplikasi lain seperti Simontok dari Pemerintah Kota Solo atau Surakarta, Sisemok dari Pemkab Pemalang, dan SISKA KU INTIP dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan, juga menggunakan nama-nama yang mengundang perhatian karena memiliki konotasi tertentu, meskipun dibuat dengan tujuan dan makna tertentu dalam konteks penggunaannya.