asrinews com – Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten, masyarakat semakin memperhatikan isu-isu krusial yang muncul. Salah satu fokus utama adalah rekam jejak calon gubernur terkait upaya anti-korupsi serta rencana pemerataan ekonomi di wilayah Banten Utara dan Selatan.
Calon gubernur dihadapkan pada tantangan untuk membuktikan rekam jejak bersih dan komitmen dalam memerangi korupsi. Beberapa kasus korupsi melibatkan pejabat di Banten telah menimbulkan kekhawatiran dalam masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas guna menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.
Doni Nuryana, seorang aktivis dari Kota Tangerang Selatan, menyatakan, rekam jejak anti-korupsi menjadi tolak ukur penting dalam Pilgub kali ini. Masyarakat Banten menginginkan pemimpin yang bersih dan berkomitmen untuk membawa perubahan positif.
“Selain isu anti-korupsi, pembagian ruang kepemimpinan antara Banten Utara dan Selatan juga menjadi perdebatan hangat. Wilayah Utara yang lebih maju secara ekonomi perlu diperhatikan kontras dengan wilayah Selatan yang masih memerlukan pengembangan di sektor pertanian dan pariwisata,” beber Doni dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (8/5).
Doni menambahkan, pembagian wilayah kepemimpinan ini dapat menjadi solusi untuk pemerataan pembangunan dan pemberdayaan ekonomi yang lebih baik. Namun, perlu kajian mendalam dan persiapan kebijakan yang matang agar tidak menimbulkan masalah baru.
“Masyarakat mengharapkan visi dan strategi konkret dari para calon gubernur untuk meningkatkan kesejahteraan di seluruh provinsi tanpa meninggalkan ketimpangan. Pilgub Banten kali ini menjadi penentu arah masa depan provinsi ini dengan isu-isu seperti anti-korupsi dan pemerataan ekonomi menjadi fokus utama. Pemilih berharap para calon mampu memberikan solusi terbaik untuk membawa Banten menuju kemajuan yang adil dan merata,” tandasnya.