Video perdebatan viral antara Dedi Mulyadi dan Aura Cinta soal wisuda sekolah dan penggusuran rumah di Kali Bekasi picu pro kontra netizen.

Viral! Perdebatan Aura Cinta dan Gubernur Dedi Mulyadi Soal Wisuda Sekolah dan Penggusuran Kali Bekasi

Jawa Barat, AsriNews Sebuah video perdebatan antara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan seorang lulusan SMA bernama Aura Cinta menjadi viral di media sosial sejak diunggah pada 26 April 2025. Video tersebut ramai dibahas di YouTube dan TikTok karena menyoroti dua isu penting: kebijakan penghapusan wisuda sekolah dan penggusuran rumah warga di bantaran Kali Bekasi.

Kritik Aura Cinta Soal Penggusuran dan Wisuda

Aura Cinta, lulusan SMA Negeri 1 Cikarang Utara, awalnya mengunggah video kritik melalui akun TikTok-nya, @iam_auracinta. Dalam unggahan itu, ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap penggusuran rumah keluarganya di bantaran Kali Bekasi. Menurut Aura, penggusuran dilakukan tanpa proses musyawarah yang adil dan hanya melibatkan aparat Satpol PP.

Ia juga menyoroti dampak psikologis penggusuran terhadap warga, khususnya anak-anak. Tak hanya itu, Aura mempertanyakan kebijakan pelarangan wisuda sekolah yang dinilainya penting sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan siswa menyelesaikan pendidikan.

Baca juga:  KPU Tetapkan Dedi Mulyadi Gubernur Jabar Terpilih 9 Januari 2025

Respons Dedi Mulyadi: Soal Biaya dan Regulasi

Menanggapi kritik tersebut, Gubernur Dedi Mulyadi mengundang Aura untuk berdialog dalam sebuah forum terbuka yang diunggah di kanal YouTube resminya, Kang Dedi Mulyadi Channel. Dalam pertemuan itu, Aura menegaskan bahwa wisuda adalah momen kebersamaan, bukan sekadar seremoni mewah. Ia menyebut biaya wisuda di sekolahnya masih tergolong terjangkau, yakni berkisar Rp1 juta hingga Rp1,2 juta.

Sementara itu, Dedi menjelaskan bahwa larangan wisuda dimaksudkan untuk meringankan beban finansial keluarga, terutama bagi masyarakat tidak mampu. Ia menilai wisuda di setiap jenjang pendidikan merupakan tradisi yang tak umum di negara lain dan bisa menjadi beban tambahan bagi orang tua.

Terkait penggusuran, Dedi menegaskan bahwa rumah yang dibongkar berdiri di atas lahan negara yang termasuk wilayah proyek normalisasi sungai untuk mengantisipasi banjir. Ia menawarkan bantuan kompensasi sebesar Rp10 juta kepada keluarga Aura, namun tawaran itu ditolak. Aura menyatakan bahwa yang ia cari bukan materi, melainkan keadilan atas perlakuan yang dirasakan tidak manusiawi.

Baca juga:  Video Sopir Towing Pukul Ojol di Tangsel Viral di Media Sosial

Respons Publik: Pro dan Kontra

Perdebatan ini menuai beragam respons dari masyarakat. Banyak netizen memuji keberanian Aura dalam menyampaikan pendapatnya secara langsung kepada kepala daerah. Namun, tak sedikit pula yang mengkritiknya karena dinilai lebih mementingkan seremoni wisuda di tengah kondisi keluarganya yang terdampak penggusuran.

Isu ini makin ramai setelah terungkap bahwa Aura memiliki latar belakang sebagai selebgram, model, dan pernah menjadi figuran di sinetron serta bintang iklan aplikasi pinjaman online. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa perdebatan tersebut disengaja untuk tujuan konten. Sebagian warganet bahkan mempertanyakan gaya hidup Aura, termasuk penggunaan iPhone, yang dinilai tidak mencerminkan kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu. Meski begitu, hingga kini tidak ada bukti kuat bahwa video tersebut merupakan setting-an.

Baca juga:  Restoran di Jakarta Pecat Pelayan yang Tulis "Tobrut" di Bill Konsumen

Klarifikasi Dedi Mulyadi dan Pendampingan Hukum

Pada 28 April 2025, Dedi Mulyadi memberikan klarifikasi. Ia menyatakan apresiasinya terhadap keberanian Aura dan menyebutnya sebagai remaja yang cerdas dan vokal. Dedi menegaskan bahwa tidak ada niat untuk menciptakan drama, dan mengajak publik untuk melihat perdebatan secara objektif. Ia juga menekankan bahwa kebijakan yang ia ambil didasarkan pada kepentingan masyarakat luas.

Di sisi lain, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Barat menyatakan siap memberikan pendampingan hukum kepada Aura terkait dugaan perundungan dan penyebaran data pribadi (doxing) yang dialaminya setelah video tersebut viral.