Fot0 buah kecubung yang dikonsumsi oleh pemuda Kalimantan Selatan dengan mencampurkannya dengan obat-obatan terlarang menjadi mabuk lalu tewas

Mabuk Kecubung, 2 Orang di Kalsel Tewas, 39 Lainnya Dirawat di RSJ

Banjarmasin, asrinews.com – Fenomena mabuk kecubung marak terjadi di Kalimantan Selatan, menyebabkan dua warga Banjarmasin tewas setelah mengonsumsi kecubung yang dicampur dengan obat-obatan terlarang dan alkohol.

Kedua korban, seorang remaja laki-laki dan seorang wanita, sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum namun akhirnya meninggal dunia.

Direktur RSJ Sambang Lihum, Yuddy Riswandhy, mengonfirmasi kejadian tersebut pada Selasa (09/07/2024). “Pasien laki-laki meninggal dunia pada Jumat tanggal 5 Juli 2024 dan yang wanita pada Selasa pagi tanggal 9 Juli 2024,” katanya, dilansir Kompas.com.

Selain dua korban tewas, sebanyak 39 orang lainnya yang diduga mabuk kecubung juga menjalani perawatan di RSJ Sambang Lihum. Para pasien yang berusia antara 20 hingga 30 tahun tersebut menunjukkan kondisi yang bervariasi, mulai dari yang akut hingga yang sudah dalam proses pemulihan.

Baca juga:  Bisa Meningkatkan Gairah Seksual, Ini Efek Samping Kecubung

Psikiater Konsultan Adiksi RSJ Sambang Lihum, Firdaus Yamani, menambahkan bahwa beberapa pasien yang diduga mabuk kecubung masih menunjukkan gejala berbicara tidak jelas atau meracau. “Bicaranya masih meracau atau meranyau,” terangnya, dikutip dari Tribunbanjarbaru.com.

Menurut Wikipedia, kecubung (Datura metel) adalah tumbuhan berbunga dari suku Solanaceae, yang masih sekerabat dengan datura, tumbuhan hias dengan bunga berbentuk terompet besar. Kecubung biasanya berbunga putih atau ungu, namun ada juga yang berbunga aneka warna.

Baca juga:  Mengandung Racun, Kecubung Hanya Boleh Dijadikan Tanaman Hias, Dilarang Dikonsumsi

Tanaman ini pertama kali digunakan sebagai obat pada abad kesepuluh, dan bangsa Mesir telah menggunakannya sebagai makanan spiritual sejak zaman sebelum Masehi. Kecubung berasal dari Asia Tenggara dan Benua Amerika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *