Tangsel, AsriNews – Sejumlah pekerja dari PT. BCI yang mengklaim sebagai pemenang lelang pengelolaan parkir di kawasan Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel menghadapi jalan buntu.
Aksi puluhan pekerja tersebut terhambat oleh aksi warga sekitar yang tergabung dalam salah satu Ormas dengan aksi duduk di lokasi yang akan dibangun gate parkir yang berpotensi menghilangkan mata pencaharian warga yang kesehariannya mengelola parkir secara swadaya.
Wakil Komando Inti (Wadankoti) Pemuda Pancasila Tangsel, Subi mengatakan, kedatangan para pekerja tanpa dibekali surat pemberitahuan sebelumnya. Ia menilai, tindakan tersebut sebagai bentuk arogansi pemenang tender.
“Kebetulan saya baru datang belum paham masalahnya. Pekerjaan ini tidak ada pemberitahuan. Tapi kok tindakan ini arogan. Inikan di depan rumah sakit, harusnya sih mengedapankan musyawarah,” ucap Subi dari MPC Pemuda Pancasila saat diminta keterangannya di RSU Tangsel, jalan Padjadjaran, Pamulang Barat. (21/5/2025)
Ia menjelaskan, kedatangannya tersebut untuk menengahi permasalahan yang terjadi sejak lama. Ia berharap, kepentingan masyarakat juga perlu diperhatikan.
“Kami ini dan warga sini cuma cari makan, bukan cari kekayaan. Toh silahkan tanyakan kepada warga sekitar, banyak manfaat yang bisa mereka nikmati. Untuk warga, keluarga yang parkir disini dan sekitarnya. Tolonglah jangan bertindak yang dapat memancing keributan. Kami hanya diam disini,” terangnya
Dari pantuan dilapangan, aksi provokatif kedua belah pihak sangat berpotensi mengalami bentrokan fisik. Hanya saja, kedua belah pihak masih dapat mengendalikan pertikaian tersebut.
Cacian dan makian yang terlontar dinilai dapat memperburuk kondisi disekitar RSU Tangsel. Sementara itu, dilokasi tidak nampak peran aparatur pemerintah daerah ataupun dari aparat kepolisian untuk menengahi permasalahan tersebut.
Sementara itu di lokasi yang sama, pihak pelaksana pemenang tender yang enggan menyebutkan namanya mengatakan. Menurutnya, klaim warga dan ormas tidak memiliki dasar untuk tetap bertahan di wilayah RSU Tangsel.
“Kami ini pengelola parkir yang sah. Ada legalitasnya.Kami menang lelang sejak beberapa tahun yang lalu. Namun, ketika kami ingin melakukan pekerjaan yang menjadi gak kami malah dihalangi,” terang PT BCI
PT BCI menambahkan, upaya mediasi sudah dilakukannya beberapa kali namun masih saja mengalami jalan buntu. Alhasil, proses mediasi tidak mendapatkan titik temu.
“Bohong jika kami tak ada pemberitahuan sebelumnya. Kami sudah empat (4) kali mencoba mendiskusikan. Namun dari mereka tetap tidak mau. Bahkan saya sudah tanyakan dasar mereka melakukan pengambilan uang parkir tetap saja tidak bisa menjelaskan,” bebernya
Dikatakan dari pihak PT BCI, langkah pemasangan gate parking masih menggunakan cara persuasif. Namun ia mengatakan warga dan ormas pemuda pancasila menghalangi pekerjaannya.
“Itu mereka mengutip uang parkir kami diam saja. Kami hanya ingin memasang plang namun mereka tetap menghalangi. Mereka itu tetap saja ingin mengelola disini tanpa aturan yang jelas,” katanya
Kendati demikian jika ujungnya tetap mengalami kebuntuan, pihak PT BCI akan membuat laporan polisi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dilahan parkir RSU Tangsel.
Di konfirmasi oleh wartawan, Sekertaris Dinas Perhubungan Tangsel saat ditanyakan wartawan, mendelegasikan kepada bidang perparkiran. Namun, saat di konfirmasi, dan hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan terkait permasalahan perebutan lahan parkir RSU Tangsel. (Adt)