asrinews.com, Karawang – Burung Garuda atau Elang Jawa (Nisaetus bartelsi), kembali terbang bebas di langit Pegunungan Sanggabuana, Karawang. Pelepasliaran ini dilakukan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc.
Menurut Maruli, proses pelepasliaran ini cukup panjang. Burung yang menjadi simbol negara Republik Indonesia ini dievakuasi pada November 2023 oleh prajurit Kostrad di Detasemen Pemeliharaan Daerah Latihan (Denharrahlat) Sanggabuana bersama Sanggabuana Wildlife Ranger, tim yang dibentuk oleh Sanggabuana Conservation Foundation (SCF).
“Elang Jawa dan satwa langka lainnya diserahkan terlebih dahulu ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat untuk rehabilitasi,” ujar Maruli. “Setelah rehabilitasi, harapan kami elang Jawa dapat kembali ke habitatnya di Sanggabuana.”
Elang Jawa adalah satwa langka yang dilindungi berdasarkan Permen 106/2018 dan dikategorikan sebagai Endangered (EN) oleh IUCN. Menurut Maruli, perburuan dan perdagangan elang Jawa dapat dikenai pidana kurungan selama lima tahun dan denda hingga Rp 100 juta sesuai UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Ekosistemnya.
Selain elang Jawa, SCF juga melepasliarkan satu pasang elang brontok (Nisaetus cirhatus), dua ekor landak Jawa (Hystrix javanica), dua ekor kukang Jawa (Nycticebus javanicus), dan ular python (Malayopython reticulatus).
“Satwa-satwa langka ini adalah hasil serahan masyarakat yang telah diedukasi oleh Denharrahlat dan Sanggabuana Wildlife Ranger,” ujar Bernard T. Wahyu Wiryanta, peneliti sekaligus founder SCF. Sebelum dilepasliarkan, satwa-satwa ini dihabituasi selama tiga minggu di kandang habituasi di hutan Sanggabuana untuk aklimatisasi.
Meski telah dilepasliarkan, BBKSDA bersama prajurit Kostrad akan tetap berpatroli di hutan untuk memastikan keamanan satwa-satwa langka ini dari ancaman manusia. “Kami akan melakukan monitoring selama dua minggu untuk mempelajari perilaku elang Jawa setelah dilepasliarkan,” kata Bernard. “Patroli juga dilakukan untuk mengantisipasi potensi ancaman dari luar.”