PAMULANG, Di balik deretan rumah sederhana di Jalan Bratasena, Pondok Benda, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ada secercah harapan baru. Kawasan yang dihuni sekitar 80 kepala keluarga yang selama ini dikenal hidup sebagai pemulung, kini mulai bermimpi lebih besar untuk menjadikan kampung mereka sebagai kampung wisata berdaya.
Mimpi itu tidak lagi sekadar wacana, pasalnya berbagai pihak datang membawa dukungan nyata, Rabu (28/8/2025).
Dukungan itu datang mulai dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang tergabung dalam Kelompok 45 KKN Tematik, Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER) Tangsel, tim kesehatan, hingga Baznas Banten. Bersama warga, mereka mulai menyusun langkah demi langkah menuju perubahan.
Ketua KKN Tematik Kelompok 45 UMJ, Ahmad Tamjiddillah Jarawadu, menjelaskan bahwa fokus program mereka dibangun di atas empat pilar utama: pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan sosial.
“Di bidang pendidikan, mahasiswa mengajar mengaji dan membantu literasi dasar. Di bidang ekonomi, kami menyerahkan bibit ikan agar warga bisa mengembangkan usaha. Hari ini juga ada cek kesehatan gratis bekerja sama dengan tim medis,” ujarnya.
Meski hanya 15 mahasiswa yang turun dan konsepnya pulang-pergi, sambutan warga luar biasa. Anak-anak tampak riang mengikuti kegiatan belajar, sementara para orang tua antusias memeriksakan kesehatan mereka.
Daftar Mahasiswa KKN Tematik Kelompok 45 adalah,
- Ahmad Tamjiddillah Jarawadu
- Muhammad Kamal Syarif
- Ulil Albaniah
- Elva Mutiah
- Afandy Muharrom
- M Ravito Asmajaya Apriliano
- Varel Attarik Wardoyo
- Okta Valia Hafizah
- Yanti Oktaviani
- Nurul Hisna
- Khairunnisa Iqbal Story
- Dihya Ahmad Yasin
- M Rizky Bani Tamam
- Ramadhan Khotima
- Vikry Al Rasid
Bagi warga, kegiatan ini lebih dari sekadar pengabdian mahasiswa. Icha, salah seorang ibu, menyebut bahwa manfaatnya terasa nyata.
Unsur Pemerintah pun juga ikut ambil bagian, diantaranya Kelurahan Pondok Benda Pamulang, LBH Saung Jingga, Forum Ulama dan Aktivis (Formula) , Garuda Astacita Nusantara (GAN) Propinsi Banten, Pejuang Shubuh, BPJS ketenagakerjaan, Baznas Propinsi Banten, Jaringan Kebudayaan Rakyat PK Tangsel (Jaker) untuk mewujudkan kampung Pemulung yang Sehat, Cerdas, Ceria.
“Selain cek kesehatan gratis, ada sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan juga. Mahasiswa aktif ikut kegiatan, bahkan membantu acara 17 Agustusan kemarin,” katanya sambil tersenyum.
Ketua RT 06 RW 05, Pondok Benda, Tatang, menambahkan bahwa hampir 80 kepala keluarga di wilayahnya merasakan dampak positif.
“Kami berharap kegiatan ini bukan hanya sesaat. Kalau bisa terus berlanjut, manfaatnya besar sekali untuk warga,” tegasnya.
Gagasan menjadikan wilayah ini sebagai Kampung Wisata IPM (Sehat, Cerdas, dan Ceria) juga disampaikan oleh Drg. Reni Susanti dari tim kesehatan.
“Kemiskinan membuat pendidikan dan kesehatan sulit berjalan seimbang. Melalui Kampung Wisata IPM, kami ingin mengangkat kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.
Ia pun juga menyoroti masalah kesehatan lingkungan, terutama penyakit ISPA yang kerap menyerang warga. Untuk itu, ia menggandeng komunitas lingkungan yang mampu mengolah limbah plastik menjadi produk bernilai jual, bahkan bernutrisi.
“Inovasi ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga menjaga lingkungan agar lebih sehat,” tambahnya.
Ketua JAKER Tangsel, Doni Marhendro, menilai kehadiran mahasiswa UMJ membawa semangat baru bagi warga Kampung Pemulung di Jalan Bratasena, Keluarahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang.
“Program ini membuka peluang kolaborasi jangka panjang antara masyarakat, perguruan tinggi, komunitas sosial, dan pemerintah. Ini pondasi penting untuk menjadikan Kampung Pemulung sebagai kawasan wisata berbasis pemberdayaan,” ujarnya.
JAKER Tangsel juga mendorong penggalian literasi budaya. Sebab, menurut Doni, wilayah Pondok Benda punya sejarah yang bisa diangkat untuk menjadikan potensi wisata yang lebih kuat.
“Pondok Benda punya sejarah yang bisa diangkat. Dengan literasi budaya, potensi wisata akan semakin kuat,” lanjut Doni.
Dengan adanya kegiatan tersebut, kini warga Kampung Pemulung tak lagi hanya melihat masa depan mereka dari tumpukan barang bekas. Dukungan dari mahasiswa dan komunitas membuat mereka berani bermimpi lebih besar.
Dari pendidikan hingga ekonomi, dari kesehatan hingga literasi budaya, semua bergerak seiring menuju satu cita-cita sebagai Kampung Pemulung yang sehat, cerdas, ceria, dan berdaya sebagai destinasi wisata edukatif di Pamulang, Kota Tangerang Selatan. (Adt/Don)