Penulis: Juson Simbolon
Dua hari kedepan agaknya menjadi perhatian kita semua pengurus Followers Kang Dedi Mulyadi (FKDM). Dua agenda penting akan kita lakukan sebagai media silaturahmi perdana tahun 2024.
Dua agenda tersebut adalah Pengukuhan FKDM Chapter Bogor dan pembubaran panitia Milangkala Ke 3 FKDM yang telah dilaksanakan 25 November 2023 lalu.
Satu hal penting yang harus saya sampaikan sebelum kegiatan silaturahmi ini kita laksanakan adalah harapan saya dalam pidato pembukaan Milangkala ke 3 FKDM bahwa “saya ingin melihat tahun 2024 FKDM terus melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka memperkuat dan memperluas FKDM sebagai kekuatan penting menuju Jawa Barat Istimewa” Ternyata begitu cepat terwujud.
Semangat “bersama karena cinta” dalam komunitas FKDM benar-benar menjadi kekuatan kita untuk terus konsisten dalam membangun kekuatan silaturahmi dengan semangat kemandirian. Kemandirian dalam pengertian, kita ingin membangun FKDM untuk terus tumbuh dan berpijak, bukan bergantung.
Mengingat perjalan ide dan rencana pengukuhan FKDM Bogor, yang saya ingat hanya 4 kali Kopdar Chapter kita meminta kepada Bapak Jamil beserta kawan-kawan Bogor lainnya untuk mewujudkan dan merestrukturisasi kembali FKDM Chapter Bogor. Pertama saat momen Kopdar dan Milangkala I FKDM Bandung, Kedua momen Kopdar Sukabumi, Ketiga Kopdar Sumedang dan yang Keempat Milangkala Ke 3 FKDM di Purwakarta.
Jika dilihat dari singkatnya pembicaraan dan rencana restrukturisasi hingga terwujudnya pengukuhan FKDM Bogor, menurut saya FKDM telah berkembang menjadi komunitas dengan anggota yang sudah saling memahami satu dengan yang lain, dimana pentingnya saling support dalam keluarga besar FKDM.
Bagi saya secara pribadi, hal ini adalah kekuatan kita serta kebanggaan kita bersama dalam menjaga tali silaturahmi sebagai modal dasar dalam menghadapi setiap kondisi dalam pergerakan FKDM kedepan, apa dan bagaimanapun kondisi yang akan kita hadapi.
Dalam proses dan kebersamaan selama ini, meskipun ada kondisi yang menyebabkan pergeseran semangat di akhir tahun 2023, tetapi momen 14 Januari 2024 akan membuktikan bahwa kita mampu kembali ke track (jalur) FKDM sesungguhnya.
Menurut hemat saya, cara kita menghadapi dinamika suka dan duka yang terjadi sejalan dengan ungkapan tradisional dan pandangan hidup Sunda “Bengkung ngariung bongkok ngaronyok (bersama-sama dalam suka dan duka). Artinya tidak ada masalah yang tidak bisa kita hadapi jika kebersamaan adalah urat nadi dan nafasnya.
Walaupun ada hal-hal yang kita anggap salah atau kurang tepat dari proses-proses yang kita lalui. Saya berharap itu bagian penting yang akan membawa FKDM dalam proses pendewasaan individu dan komunitas. Kita mesti ingat kembali bahwa kearifan-kearifan lokal sebagai kultur Jawa Barat mesti kita tanamkan dalam diri kita masing-masing. Salah satunya ungkapan “buruk-buruk papan jati yang artinya berapapun besar kesalahan saudara atau sahabat, mereka tetap saudara kita”
Maka saya berharap, dalam dua hari kedepan kita merefleksikan diri sebelum bertemu Minggu 14 Januari 2024 mendatang. Kita harus datang dengan semangat “Ulah marebutkeun balung tanpa eusi” artinya jangan memperebutkan (mempersoalkan) perkara yang tidak ada gunanya.
Datanglah dengan semangat cinta. Semangat bahwa ikatan emosional kita terbentuk dan terbangun atas ajaran dan tindakan sehari-hari Kang Dedi Mulyadi di tengah-tengah masyarakat, khususnya Jawa Barat.
Meskipun kita belum mampu melakukan dan mengikuti semua hal-hal baik yang telah dilakukan Kang Dedi Mulyadi kepada rakyat banyak. Tetapi dengan melatih diri untuk ikhlas, telus dan terus mengasah diri dalam kesabaran, saya percaya FKDM akan menjadi ruang penting bagi kita semua agar tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan berkarakter dengan setia dan tetap berdiri bersama Kang Dedi Mulyadi memperjuangkan cita-cita Jawa Barat Istimewa.
Akhir kata, sampai bertemu 14 Februari 2024 di Kota Hujan. Datanglah dengan cinta bertemu dalam keteduhan, niscaya kita akan kembali dengan kerinduan.
Untuk para sahabat FKDM, Saya mencintai kalian semua.!
Hatur nuhun..!
Jakarta, 12 Januari