asrinews.com, TANGERANG SELATAN
Indonesia dalam melaksanakan pemilu, bersifat luber jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil). Jika hal tersebut dilaksanakan dengan baik maka akan tercipta dan menghasilkan pemilu yang menggembirakan.
Demikian diungkapkan oleh Ketua KPU Tangerang Selatan (Tangsel), Ustadz M.Taufiq MZ yang juga kader Muhammadiyah, saat mengisi pengajian bulanan dengan tema ‘Muhammadiyah Dan Pemilu Yang Menggembirakan’. Nampak hadir, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.
Acara tersebut diselenggarakan Ranting Muhammadiyah Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, bertempat di Griya Dakwah Muhammadiyah PRM Pondok Cabe Ilir, Jl. Cimandiri Raya No. IV Pondok Cabe Ilir Kecamatan Pamulang, pada Jum’at (19/01/2024) malam.
Kemudian Taufiq mengatakan, politik saat ini kondisi dan situasinya dipersepsikan sebagai hal yang negatif seperti adu domba, money politic, hoax, kekerasan dan lainnya.
“Hal tersebut menjadi PR kita bersama, untuk membenahinya. Kita tidak bisa lepas dari kondisi politik dan demokrasi sebagai masyarakat yang berbangsa dan bernegara Indonesia,” ujarnya.
Selanjutnya ia menyampaikan, sikap persepsi negatif tersebut, cenderung mempengaruhi psikologi masyarakat sejak dari proses pengumuman pendaftaran, kampanye, pencoblosan hingga pengumuman hasil pemilu.
“Jika seluruh penyelenggara Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), aparat penegak hukum dan semua yang berwenang, menegakkan pemilu dengan sejujur jujurnya dan seadil-adilnya, maka akan tercipta pemilu yang menggembirakan untuk kita semua. Indonesia dengan kemajemukan dan keanekaragamannya, berpeluang mengaplikasikan nilai-nilai dan etika tersebut,” imbuhnya
Diakhir penyampaian pengajiannya, Taufiq menyebutkan, untuk memperkecil resiko kecurangan hasil rekapitulasi suara dalam pemilu 2024, KPU akan menerapkan aturan PKPU Nomor 25/2023 Tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara.
“Undang-Undang pemilu terbaru ini, setidak-tidaknya akan mengurangi resiko kecurangan hasil suara, menghapus kesan KPU Kota/Kabupaten sebagai sumber kecurangan dan dicap sebagai kambing hitam disetiap penyelenggaraan pemilu,” harap Ustadz Taufiq, yang merupakan alumni Fakultas Ushuludin UIN Jakarta.
Sementara itu Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyebutkan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menegaskan, bahwa perserikatan bersikap netral namun aktif dalam menyambut hari pemungutan suara Pemilu 2024.
“Tidak dipungkiri, sulit bagi organisasi massa berlambang Matahari ini untuk bersikap netral namun aktif, karena kita ingin memilih pemimpin yang terbaik bagi bangsa, tanpa ikut-ikutan tarik-menarik untuk kepentingan politik semata,” ucapnya.
Tentang pilpres, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini sambil berkelakar mengatakan, ada yang bicara tentang satu putaran.
“Memangnya main jackpot,” kata Mu’ti dengan guyonan khasnya.
(AW)