asrinews.com, Tangerang Selatan – Rencana penutupan Jalan Puspitek yang menghubungkan Muncul, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dengan Parung Panjang, Bogor, mendapat protes dari warga setempat. Protes tersebut diwujudkan dengan aksi demo yang digelar di depan Gerbang KST B.J. Habibie.
Aksi demo ini bukan yang pertama kalinya. Warga yang menolak rencana tersebut telah menggelar demo sebanyak tiga kali, termasuk aksi terbaru yang diadakan pada Selasa, 23 April 2024, di depan Gerbang KST B.J. Habibie, Puspitek, Setu.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebelumnya menjelaskan bahwa Jalan Puspitek termasuk dalam kawasan BRIN yang telah ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional. Menurut Plt Deputi Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN, Yan Rianto, pengalihan jalan ini adalah langkah pengamanan objek vital tersebut.
Sebagai gantinya, akses utama warga Tangsel dan Bogor akan dialihkan ke Jalan Lingkar Luar BRIN yang sudah mulai digunakan. Namun, jalan baru tersebut belum sepenuhnya layak untuk dilalui. Selain berkelok dan dilalui kendaraan bertonase besar, jalan tersebut juga masih minim lampu penerangan jalan umum.